Ahli hadis Ibnu Hajar pun membenarkan keberadaan sosok Ibnu Batutah ini dalam kitabnya al-Durar al-Kaminah yang mengutip dari ulama lain. Ketika Ibnu Batutah dianggap sebagai pendusta pun, Ibnu Hajar menampilkan pendapat Ibnu Marzuq yang menampik bahwa Ibnu Batutah bukan pendusta, bahkan Ibnu Batutah adalah orang yang baik.
Pengakuan Ibnu Batutah ini semakin memperkuat bahwa penyebaran Islam yang dibawa oleh para penyebar Islam di tanah Jawa adalah bermadzhab Syafiiyah, mereka bukan hanya berdakwah tetapi telah memiliki sanad keilmuan melalui jalur ulama Syafiiyah.
Memang ada sebagian orang menolak Ibnu Batutah, khususnya dari pengikut Ibnu Taimiyah. Dalam pengakuan Ibnu Batutah, ia pernah datang ke Damasqus dan mendengar khutbah Ibnu Taimiyah tentang akidah Tajsimnya. Ibnu Batutah mendengar khutbah Ibnu Taimiyah: "Allah turun ke langit dunia ini seperti saya turun dari mimbar", lalu Ibnu Taimiyah mempraktekkan turun dari anak tangga mimbar. Bagi Salafi kisah ini dianggap bohong, sebab kata mereka, saat Ibnu Batutah datang ke Damasqus Ibnu Taimiyah sudah dipenjara, dan tidak pernah berjumpa dengannya.
Hingga sementara ini saya mempercayai pengakuan Ibnu Batutah ke pulau Jawa ini, sebab beliau banyak menyebut ciri-ciri tanah Jawa, mulai dari bua-buahan, kebiasaan masyarakat dan sebagainya.
Catatan dalam perjalanan Taj Mahal, Agra - New Delhi, India. 12 Nov 2015
Oleh : Ust. M. Ma'ruf Khozin
No comments
Post a Comment