Entah apakah sudah ada pergeseran definisi muhaddits dimasa sekarang, tetapi definisi muhaddits menurut ulama terdahulu ternyata cukup berat.
Misalnya al-Imam Assubki di dalam kitabnya "Mu'id ul-Ni'am wa Mubid ul-Niqam" mendefinisikan muhaddits sebagai berikut:
المحدث من عرف الاسانيد والعلل واسماء الرجال والعالي والنازل وحفظ مع ذلك جملة مستكثرة من المتون وسمع الكتب الستة ومسند احمد بن حنبل وسنن البيهقي ومعجم الطبراني وضم الى هذا القدر الف جزء من الأجزاء الحديثية هذا اقل درجاته
"Muhaddits adalah orang yang mengetahui sanad, illat (cacat perawi dan sanad), nama para rijal (orang yang menjadi rawi hadits), sanad 'ali dan sanad nazil. Di samping itu, ia juga banyak hapal matan hadits, dan mendengarkan sampai tuntas (talaqqy) kitab hadits yang enam, musnad Imam Ahmad, sunan al-Baihaqy, dan Mu'jam Imam al-Thobroni. Secara keseluruhan, dia pernah talaqqy sedikitnya 1000 hadits."
Berdasarkan dari definisi diatas, maka jika ada orang mengaku-ngaku sebagai muhaddits dimasa sekarang, maka perlu kiranya ditimbang dengan definisi diatas.
~Ust. Abdi Kurnia Djohan~
Editor : Ibnu L' Rabassa